Showing posts with label Baby Info. Show all posts
Showing posts with label Baby Info. Show all posts

Monday, September 12, 2011

Merawat Gigi Si kecil

Merawat dan menjaga kebersihan gigi anak sebaiknya dimulai sebelum gigi tersebut muncul. Meskipun gigi belum kelihatan, bukan berarti di daerah itu tidak ada gigi. Faktanya, gigi mulai terbentuk sejak trimester kedua kehamilan. Saat bayi lahir, dia sudah punya 20 gigi dasar. Beberapa di antara gigi tersebut sudah berkembang di rahang mereka.

image



Oleh karena itu, perawatan gigi anak sebaiknya dimulai sejak dini. Gunakan kain kasa yang sudah dibasahi air untuk membersikan gigi bayi. Saat gigi anak mulai muncul, Anda bisa mulai menggunakan sikat gigi dengan bulu yang halus. Sikatlah gigi bayi dua kali sehari. Jangan lupa untuk membersihkan lidahnya juga untuk mengusir bakteri yang bisa menyebabkan bau mulut.

Kapan Si Kecil Bisa Menggosok Giginya Sendiri?
Seperti dikutip dari babycenter, saat anak sudah terlihat siap dan mau, Anda bisa membiarkan anak menggosok giginya sendiri. Meskipun anak tentunya belum bisa menggosok gigi dengan benar sampai usia sekolah, Anda tetap harus menghargai usahanya.

Usahakan saat anak menggoosok gigi, Anda juga melakukan kegiatan serupa. Berikan contoh bagaimana menggosok gigi yang benar. Katakan pada anak untuk tidak melewati semua bagian gigi untuk menciptakan gigi yang bersih.

Bagaimana Jika Anak Tidak Mau Gosok Gigi?
Kalau si kecil menolak setiap kali diajak atau waktu gosok gigi, usaha yang bisa Anda lakukan salah satunya adalah dengan membelikan anak sikat gigi dengan gambar atau pegangan tokoh kartun favoritnya. Anda juga bisa membelikan anak beberapa sikat gigi dengan warna berbeda agar anak seperti merasa punya pilihan setiap kali dia akan gosok gigi.

Solusi lainnya, ajak anak ke supermarket untuk memilih sikat gigi sesuai keinginannya. Minta juga si kecil memilih pasta gigi yang dia mau. Biasanya ada berbagai macam rasa pasta gigi mulai dari rasa buah-buahan sampai permen karet.

Kapan Si Kecil Butuh Pasta Gigi yang Mengandung Fluoride?
Flouride tentu dibutuhkan untuk gigi yang sedang berkembang. Mineral ini bisa mencegah kerusakan gigi dengan memperkuat enamel gigi. Flouride juga membuat gigi lebih tahan terhadap bahaya bakteri.

Kandungan flouride yang aman untuk anak di bawah tiga tahun adalah 25 mg per hari. Biasanya yang disarankan untuk anak adalah menggunakan pasta gigi sebesar biji jagung. Asosiasi Dokter Gigi Anak di Amerika menyarankan tunggu sampai usia anak 2 tahun untuk menggunakan pasta gigi dengan flouride.

Jangan sampai si kecil terlalu banyak menelan flouride karena bisa berbahaya juga untuknya. Anak yang terlalu banyak menelan flouride bisa mengalami kondisi yang biasa disebut fluorosis. Ketika mengalami hal tersebut akan ada noda putih di gigi yang muncul saat anak dewasa.

Kapan Anak Mulai Diajak Periksa Gigi ke Dokter?
Asosiasi Dokter Anak di Amerika (AAP) dan sebagian besar dokter gigi mengatakan, waktu terbaik untuk mengajak anak mulai ke dokter gigi adalah saat sudah berusia satu tahun. Hal ini karena biasanya gigi mulai muncul pada si kecil antara usia 6-12 bulan.

Kunjungan sejak dini ini bisa jadi cara terbaik untuk merawat dan menjaga kebersihan gigi si kecil. Apalagi pada beberapa anak, masalah gigi bisa muncul sejak anak masih kecil. Salah satu masalah gigi tersebut adalah karies gigi atau gigi berlubang. Masalah itu umumnya terjadi pada anak yang tidur sambil minum susu dari botol. Anak-anak yang terlalu banyak diberi cairan manis juga bisa mengalami karies gigi.

Technorati Tags:

Mengajarkan bersosialisasi pada anak

Bagi anak-anak, beradaptasi dengan lingkungan baru bukanlah hal yang mudah. Bila anak mengalami kesulitan, bantulah dengan penuh kesabaran tanpa paksaan.

image
Beberapa hari terakhir ini Alin sering mengurung diri di kamar. Sesekali dia mengintip anak-anak yang sedang bermain di depan pagar rumahnya. Sejak pindah di rumah barunya, bocah berusia 3 tahun itu lebih sering menyendiri. Lingkungan baru yang belum dikenalnya membuat dia tidak percaya diri.
Tidak semua anak senang di lingkungan barunya. Ada anak yang memang sudah percaya diri di tempat baru, tetapi tidak sedikit juga anak yang memiliki tipe pemalu sehingga susah untuk beradaptasi di tempat barunya.

Tidak semua anak senang di lingkungan barunya. Ada anak yang memang sudah percaya diri di tempat baru, tetapi tidak sedikit juga anak yang memiliki tipe pemalu sehingga susah untuk beradaptasi di tempat barunya

Psikolog sekaligus pemerhati anak, Seto Mulyadi mengatakan, untuk anak bertipe pemalu, adaptasi di tempat baru memang bukan hal yang gampang. Nah untuk membantunya, peran orang tua sangat dibutuhkan. Hendaknya Anda memberi penjelasan mengenai dunia luar dan diberikan secara bertahap. Jika anak pemalu sudah terbiasa dan menjadi bisa, maka dia akan melangkah maju lebih cepat. ”Anak dengan tipe pemalu jika dipaksakan mengenal dunia luar akan menjadi trauma,” tambah lelaki yang biasa disapa Kak Seto ini.
Setiap anak akan mengalami perubahan, dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang kecil menjadi besar, dari yang SD menjadi SMP. ”Setiap anak pasti akan tumbuh dan berkembang. Ajarkan anak dalam hal bergaul, melakukan pekerjaan, bersikap, dan bertindak,” ungkap Kak Seto.

Dikatakan oleh Kak Seto, dalam hal ini juga perlu dilakukan simulasi atau pelatihan dalam mengenali dunia barunya. Misalnya dalam hal mengenal lingkungan barunya di sekolah dengan cara mengajak anak melihat gedung sekolahnya yang baru, memperkenalkan pada guru-guru, dan mengajarkan mereka bahwa guru-guru di SMP untuk satu mata pelajaran adalah satu.

Hendaknya Anda memberi penjelasan mengenai dunia luar dan diberikan secara bertahap. Jika anak pemalu sudah terbiasa dan menjadi bisa, maka dia akan melangkah maju lebih cepat.

”Anak jadi tidak kaget di saat hari pertama masuk sekolah jika sebelumnya sudah diperkenalkan dengan lingkungan barunya,” ucap Kak Seto.
Selain itu, Kak Seto juga menyatakan, mendampingi anak di awal mereka masuk adalah sesuatu yang normal, tidak untuk memanjakan mereka, tetapi hanya mengantarkan mereka untuk membantu berlatih bicara pada guru.
Dikatakan oleh psikolog keluarga dari I Love My Psychologist, Dra Psi Heryanti Satyadi MSi bahwa sejak anak berusia dua tahun, biasakan untuk masuk di lingkungan yang lebih luas dari sekadar lingkungan rumah. Ajarkan anak untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain yang sering dijumpai selain orang tua, pengasuh, atau anggota rumah lainnya.
”Ajarkan anak menjawab sapaan atau pertanyaan dari orang lain dan menyapa orang yang ada di sekelilingnya,” tutur psikolog yang sedang disibukkan dengan kegiatan kuliah doktoral di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Heryanti berpesan untuk jangan terlalu memaksakan anak bersikap ramah dan akrab dengan teman-teman yang baru dikenalnya. Biarkan anak meningkatkan tahap sosialisasinya sejalan dengan pertumbuhan usianya.

Jangan terlalu memaksakan anak bersikap ramah dan akrab dengan teman-teman yang baru dikenalnya. Biarkan anak meningkatkan tahap sosialisasinya sejalan dengan pertumbuhan usianya

Tiap anak memiliki gaya berbeda dalam menyesuaikan diri sesuai dengan temperamennya. Ada yang sangat mudah masuk di lingkungan baru dan beradaptasi dengan orang-orang yang ada. Ada juga yang pendiam dan enggan bersosialisasi.
”Tidak dapat dipaksakan akan reaksi sosial tiap anak yang berbeda-beda,” ujar psikolog yang aktif di pembinaan gender ”Wanita Bijak” Indonesia sebagai pembicara.
Cara yang bisa ditempuh dalam membantu sang anak untuk menghadapi dunia barunya, menurut Kak Seto yang juga pemilik sanggar si Komo, adalah melakukan dialog atau komunikasi timbal balik dengan anak. Yakinkanlah anak bahwa anak-anak yang lain juga akan mengalami hal yang sama seperti ini.

Sosialisasi bisa berdampak pada perkembangan anak, meningkatkan rasa kepercayaan dirinya, serta bagus untuk building team work atau kerja sama dengan temannya

Dikatakan oleh artis sekaligus pemilik lembaga Home Schooling ”Langkahku Child & Family Educare” Shelomita Sulistiany yang lebih dikenal sebagai Shelomita, sosialisasi mempunyai dampak positif bagi orang yang melakukannya, termasuk anak-anak.

”Sosialisasi bisa berdampak pada perkembangan anak, meningkatkan rasa kepercayaan dirinya, serta bagus untuk building team work atau kerja sama dengan temannya,” tutur penyanyi yang juga lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia ini.

Dampak itu paling terlihat adalah dari bahasa dan sikap yang diperoleh anak. Di saat anak-anak berteman di lingkungan baik dengan teman-teman yang biasa berkata baik, maka bahasa mereka pun biasanya terbentuk menjadi baik.

Membantu Anak Mengatasi Rasa Takut

oleh : Dr. Martin Leman

        Setiap anak kecil pasti memiliki rasa takut, dalam kadar yang berbeda-beda. Ketakutan ini ada yang wajar dan ada juga yang tidak wajar. Adalah tugas kita, sebagai orang tua untuk membantunya mengatasi rasa takut ini. Walaupun kesannya sepele, namun sebenarnya mampu tidaknya orang tua membantu anak untuk mengatasi ketakutan dan membangun keberanian ini  memiliki dampak yang besar di kemudian hari. Anak yang kurang berhasil mengatasi ketakutan-ketakutan masa kecilnya, biasanya cenderung menjadi penakut dan kurang percaya diri dikemudian hari. Sebaliknya anak yang dapat mengatasi ketakutan masa kecilnya biasanya tumbuh menjadi berani dan punya percaya diri.

        Rasa takut sendiri sebenarnya adalah hal yang normal, dan hal yang dapat dipahami. Justru rasa takut inilah yang membuat anak dan kita sendiri menjadi terhindar dari berbagai bahaya.  Secara tidak sadar bahkan kita sebagai orang tua sering  kali mengajarkan anak untuk takut. Sering kita berkata “ Awas nanti jatuh !” atau juga, “Awas, hati-hati kalau menyeberang jalan, nanti tertabrak mobil yang lewat!” Dengan berkata seperti itu pada anak,sebenarnya kita mengajari anak untuk menggunakan rasa takutnya agar berhati-hati dalam melakukan sesuatu. Dalam batas  orang tua  tidak menakut-nakutinya secara berlebihan, tidak jadi masalah, bahkan bisa membuat anak untuk lebih berhati-hati dalam segala hal.

        Namun ada kalanya orang tua sudah kehabisan akal untuk mengatur anaknya, dan akhirnya menakut-nakutinya secara berlebihan supaya anaknya menurut. Misalnya mengacam kalau tidak mau makan nanti akan dimakan raksasa, atau semacamnya. Walaupun tidak selalu, kalau hal seperti ini berlebihan, bisa jadi malah anak jadi penakut. Jadi kita harus ingat, bahwa yang kita tanamkan di sini adalah supaya anak berhati-hati kalau melakukan sesuatu, bukan menggali ketakutan terhadap  imajinasinya tentang monster, raksasa, binatang buas, dan sebagainya yang mengancam dirinya.

        Dalam penelitian yang pernah dilakukan di Amerika, berbagai ketakutan yang ada dalam diri orang dewasa, ternyata memang berkaitan dengan masa kecilnya, atau sudah ada sejak masa kecilnya tak pernah mau hilang.  Ketakutan ini antara terhadap gelap, takut sendirian, takut terhadap penolakan, takut  terhdap kegagalan, takut terhadap dokter, takut pada binatang, takut berbuat salah, dan lain sebagainya

Takut akan kegelapan

        Biasanya ketakutan akan kegelapan timbul ketika orang tua mengharuskan anak tidur dalam kamarnya yang benar-benar gelap, atau bila anak terbangun di tengah malam, dalam keadaan kamarnya yang gelap gulita. Pada beberapa anak, bahkan dapat menjadi berdebar-debar ketakutan dengan hebatnya di saat berada dalam kegelapan. Orang tua harus menyadari  bahwa ruangan yang gelap gulita bagi anak kecil akan tampak berbeda sekali dibandingkan bila masih diterangi oleh lampu penerangan. Dan orang tua harus memahami ketakutan mereka ini, bahkan walaupun ketakutan itu terkesan tidak masuk akal, dan orang tua juga harus berusaha meyakinkan anak bahwa tak ada apa-apa yang perlu ditakutkan. Berikut ini beberapa tips yang dapat digunakan :

Gunakanlah lampu penerangan yangkecil, yangbanyak dijual di toko-toko. Lampu ini sekedar menjadikan kamar tidak gelap sama sekali, tetapi masih nyaman untuk tidur. Akan tetapi saat memasang lampu inipun, perhatikan juga jangan sampai malah menimbulkan bayangan yang menakutkan bagi anak.

Saat anak hendak tidur, temanilah ia sebentar, setelah lampu dimatikan. Ajaklah anak berbincang-bincang sebentar, buat anak merasa nyaman dan terbiasa dengan keadaan yang gelap tersebut. Setelah anak merasa nyaman dan tidak takut lagi, ia sudhadapat ditinggal.

Buka sedikit pintu kamarnya, dan yakinkan ia bahwa kita tak akan jauh-jauh darinya dan akan selalu ada bila diperlukan.

Jika ia terbangun  di tengah malam, jangan biasakan ia untuk  tidur di kamar orang tuanya, apalagi bila anak sudah agak besar. Bila tidak,hal ini akan semakin menjadi kebiasaan, dan menjadi semakin sulit untuk menghilangkannya. Sebaiknya buatlah ia merasa aman dan nyaman  untuk kembali ke kamarnya, dan katakan padanya bahwa orang tuanya  bangga bila anakknya sudah cukup dewasa untuk bisa tidur sendiri di kamarnya.

Takut  pada binatang

         Ketakutan pada binatang hampir dialami oleh setiap anak kecil, namun biasanya akan hilang dengan sendirinya seiring dengan pertambahan usianya. Berikut ini beberapa tips yang membantu anak untuk tidak takut terhadap binatang :

·         Jangan pindahkan ketakutan kita sendiri pada anak. Jadi jangan takut-takuti anak secara berlebihan atau malah membuatnya tambah takut terhadap binatang.

Identifikasi apa yang membuat anak menjadi takut,  dan apa alasannya.

Ada baiknya bila  membiasakan anak yang sudah agak besar untuk memiliki binatang peliharaan. Dengan demikian anak menjadi biasa merawat dan bermain dengan binatang. Namun harus diingat untuk memilih hewan peliharaan yang tidak lebih besar darinya, dan tidak berbahaya baginya.

Jangan biarkan anak untuk bermain dengan binatang dengan cara yang menyakiti atau menyiksa binatang tersebut. Hal ini dapat menyebabkan binatang piaraan yang tadinya jinakpun menjadi marah dan menyerang si anak.

Jangan paksa anak untuk memelihara binatang tertentu, tapi biarkanlah ia sendiri yang menentukan dan ia akan memeliharanya dengan senang hati, bukan menjadi beban. Bila memang ia tak mau memelihara binatang, biarlah tidak usah memaksanya.

        Ketakutan seorang anak kadang kala bagi orang dewasa  sangat tidak masuk akal, dan terkesan mengada-ada. Akan tetapi kita harus berusaha mengerti apa yang dirasa dan ada dalam bayangan  si anak. Dengarkanlah cerita si anak,  biarkan dia mengutarakan semuanya sampai selesai, dan jangan dikomentari dahulu. Cobalah mencari secara spesifik  apa sebenarnya yang membuatnya takut. Berikanlah empati baginya sehingga ia merasa didukung. Dari situ kita akan lebih mudah untuk membantunya mengatasi ketakutannya….  Satu hal yang sering terlupa, bahwa saat kita kecilpun  kadang kita mengalami suatu ketakutan yang mungkin agak berbeda bentuknya tapi sebenarnya serupa dengan anak kita… Jadi jangan salahkan anak, tapi dukung dan bantulah ia untuk mengatasi rasa takutnya.

Majalah 'Anakku' ed.4, thn 2000

Friday, November 26, 2010

Cara mengajarkan bicara pada anak


image
 
Berikut adalah cara-cara untuk mengajarkan si buah hati untuk berbicara :

1

Ajaklah anak berbicara sesering mungkin, sejak dini, meskipun sebenarnya mereka belum waktunya berbicara.

2

Berbicara dengan anak menggunakan suara yang lembut, karena anak lebih suka dengan suara yang lembut.

3

Hindarkan berbicara kata kasar dan buruk di depan anak. Karena apa yang Anda ucapkan akan tersimpan di memori otak anak. Suatu saat kata-kata itu akan ditiru oleh anak Anda.

4

Selain Anda mengajak bicara anak sesering mungkin, dengarkan juga apa yang diucapkan oleh anak meskipun kata-katanya belum begitu jelas. Lalu berilah respon terhadap apa yang dia katakan. Hal ini akan membuat si anak senang untuk berbicara.

5

Jangan menyalahkan apa yang dia katakan. Ulangi apa yang disampaikan meskipun salah dengan kata yang benar dan berulang-ulang.

6

Ajak anak berbicara sambil memakai pempers, sambil bermain ataupun sambil berjalan-jalan denan anak. Kombinasi waktu berbicara dengan anak membuat anak tidak bosan dan lebih menyenangkan buat anak.

7

Lihat respon anak saat diajak berbicara. Jika anak masih memperhatikan Anda, maka Anda dapat terus mengajak anak untuk berbicara. Tetapi kalau anak tidak lagi memperhatikan Anda dan mulai mengalihkan perhatian, maka sebaiknya Anda menghentikan untuk sementara waktu berbicara dengan anak, untuk diulang lagi di lain waktu. Mungkin anak mulai bosan, jangan dipaksakan.

8

Tetaplah bersabar, karena untuk mengajarkan membutuhkan hal tersebut

Selamat mencoba

image

Thursday, September 16, 2010

Belajar berbicara untuk si Kecil

Berikut ini adalah hal-hal yang bisa membantu kita dalam mengajarkan si Kecil untuk berbicara. Dan sudah pasti membutuhkan waktu dan kesabaran dalam melakukannya.

image 

• Jadilah pendengar yang baik
• Pahami apa yang ingin dikatakan anak melalui celotehnya. Bila kita tidak memperhatikan anak, ia akan menjadi kecil hati dan enggan berbicara lagi.
• Pusatkan perhatian kita pada apa yang dinyatakan anak, bukan pada kesempurnaan pelafadannya
• Rangsanglah anak untuk aktif berbicara, pancing dengan pertanyaan-pertanyaan.
• Beri kesempatan pada anak untuk berfikir sebelum berbicara, jangan mendesak anak untuk memberikan suatu jawaban dalam waktu sangat singkat. Jangan tunjukkan kita tidak sabar dan tidak mau mendengarkan celotehnya.
• Berikan contoh berbicara dengan jelas dan perlahan. Sering-seringlah mengulang kata yang ingin kita ajarkan, misalnya : ”Ini sepatu Aya. Coba katakan Se- pa- tu”. Pengulangan ini akan mempermudah proses belajarnya
• Jangan membicarakan cara bicara anak bila anak ada didekat kita. Hal ini akan membuat anak berkecil hati dan merasa takut untuk berbicara lagi
• Hargailah keinginan anak. Bila anak sedang enggan berceloteh, jangan paksa anak untuk mengikuti kehendak kita.
• Usahakan agar pembicaraan berlangsung secara wajar. Pembicaraan yang kita lakukan jangan seperti interogasi.
• Gunakan alat bantu, misalnya : telepon-teleponan, boneka, maket rumah-rumahan, buku cerita dan lain-lain.
• Tumbuhkan motivasi untuk belajar berbicara. Bila anak menunjuk pada suatu benda yang diinginkan, kita bisa ucapkan ”Ade mau apa? Mau balon?”, ”Mau yang warna apa?”, ”Mau berapa?” dan sebagainya. Rangsanglah anak kita untuk aktif berbicara
• Konsisten dan bersabarlah, pada setiap proses belajar bicara yang anak hadapi. Kadang anak yang satu dengan lainnya membutuhkan waktu yang berbeda untuk melewati proses dapat berbicara dengan baik.

Semoga informasi ini membantu kita untuk mengajarkan si kecil tuk berbicara dengan baik.

Sunday, February 7, 2010

Perkembangan Baby

Mencari-cari tahu perkembangan baby, sehubungan kami juga memiliki si kecil, dan hendak mencari tahu mengenai hal itu, maka kami membuat summarynya dan semoga hal ini dapat membantu kalian dalam mempelajari perkembangan si buah hati.

image
.::..::..::..::..::..::..::..::..::..::..::..::..::..::..::..::..::..::..:

+++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Baby baru lahir

Minggu-minggu Pertama

Setelah selama 9 bulan berada dalam rahim Ibu yang hangat dan  nyaman, tidak mengherankan jika minggu pertamanya dihabiskan untuk membiasakan diri dengan dunia baru yang menakjubkan di sekitarnya. Upaya penyesuaian diri ini bisa membuat Ibu sibuk di minggu-minggu pertama. Karena, seperti halnya si kecil, tahap ini menjadi masa perkenalan Ibu dengannya.

Memberi Susu Bayi Ibu
Bayi baru lahir Ibu akan mendapatkan kebutuhan gizinya dari susu yang Ibu berikan berupa ASI Rencanakan pemberian ASI yang akan Ibu pilih untuk si Kecil, agar kebutuhan gizinya terpenuhi.

Gerakan Refleks Alami
Ketika lahir bayi Ibu  dilengkapi gerakan refleks alami . Gerak refleks ini menjadi cara untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan di awal kehidupannya. Ibu bisa merasakannya saat bayi Ibu mencoba menggenggam jari Ibu saat Ibu menyentuh telapak tangannya. Secara insting ia juga akan menoleh kearah sentuhan Ibu di pipinya. Atau seperti saat Ibu menaruh sesuatu kemulutnya, maka ia langsung mencoba menghisapnya.

Berkomunikasi
Bayi akan berkomunikasi dengan Ibu lewat tangisan. Tangisan adalah salah satu refleks alami bayi sebagai cara berkomunikasi si kecil yang paling efektif, karena dengan itu ia segera mendapat respons yang akan memberinya rasa aman dan nyaman.  Dalam minggu-minggu pertama, tangisan bayi bisa jadi merupakan protes atau panggilan darurat. Ibu pun akan segera belajar mengetahui mengapa bayi Ibu menangis dan Ibu makin pintar mengatasinya.

Tahukah Ibu?
Perut bayi Ibu seukuran mangkuk telur rebus. Jadi, jangan heran bila dia perlu menyusu sedikit tapi sering terutama pada minggu-minggu pertama kehidupannya.

Dengan frekuensi menyusu yang tinggi, Ibu perlu ’membekali’ tubuh Ibu dengan makanan dan minuman bergizi untuk mengganti energi dan cairan tubuh yang berkurang selama menyusui.

Penglihatan
Ketika si kecil membuka matanya untuk pertama kali, semua yang ada di sekelilingnya masih tampak samar dan kabur. Wajah Ibu pun baru tampak jelas baginya bila berjarak ketika berjarak 20 - 25 cm dari matanya . Sistem penglihatan bayi baru lahir Ibu belum mampu memusatkan kedua matanya pada satu objek. Kedua matanya akan mampu bekerja selaras dalam memusatkan penglihatan terhadap sebuah obyek setelah dia berusia 3-6 bulan.
Setelah mencapai usia 8 bulan, si kecil akan mampu melihat “dunia baru” di sekitarnya dalam persepsi 3 dimensi, seperti Ibu.

Memijat Bayi Baru Lahir Ibu
Pijat adalah cara terbaik untuk membantu agar bayi Ibu rileks. Pijat juga mengembangkan ikatan emosional yang kuat antara Ibu berdua.
Walau Ibu tidak mahir memijat, gerakan lembut yang Ibu berikan akan membuat bayi nyaman bahkan tertidur. Tapi Ibu juga bisa tahu jika dia tidak nyaman. Gunakan hanya minyak organik murni yang aman dan lembut di kulit bayi dan tidak berbahaya bila termakan bayi.

+++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Bayi Usia 1 bulan
Dari Lahir Sampai Menjadi Bayi

Semakin bertambah usia, bayi Ibu makin beda penampilannya dibanding ketika baru baru lahir, meski kakinya mungkin masih agak bengkok. Dia mulai mampu mengangkat kepalanya sedikit saat  tengkurap. Tangannya masih tetap terkepal dan jemarinya akan otomatis menggenggam erat apa pun yang disentuhnya.

Meski periode pacu pertumbuhan otak (brain growth spurt) anak dimulai sejak usia 3 bulan dalam rahim ibu, namun setelah lahir, aktivitas berpikir ini merupakan proses sosial. Jadi anak belajar berpikir bersama orang-orang di sekitarnya.

Bayi memiliki gerak refleks. Dengan bertambahnya usianya dan perkembangan keterampilan fisik dan emosi-sosialnya, refleks perlahan digantikan gerak yang semakin kompleks dari hari ke hari. Ia tahu bahwa ia melakukan sesuatu untuk tujuan tertentu seperti menendang-nendang karena lapar.
Memberi Susu Bayi Ibu

Makin bertambah usia, pertumbuhan bayi makin meningkat dan ia akan lebih mudah lapar sehingga Jadwal pemberian susu Ibu harus disesuaikan. Tingkatkan  frekuensi pemberian susu sesuai kebutuhannya. Jangan khawatir, karena pola menyusu awal akan kembali normal setelah beberapa hari.
Jangan lupa, frekuensi menyusu yang meningkat harus Ibu imbangi dengan makan makanan bergizi agar produksi ASI cukup dan bergizi.

Berkomunikasi
Menangis tetap merupakan bentuk komunikasi utama, meski dia juga menggunakan suara menggumam, mendengkur dan mendengung atau gerakan tertentu. Jawab tangisan bayi dengan segera, dan ia akan belajar bahwa Ibu memberinya kenyamanan
Berikut beberapa tangisan  sebagai bentuk komunikasi yang bisa Ibu kenali:

- Lapar. Perut bayi baru lahir memang tidak bisa diisi terlalu banyak. Tidak heran kalau ia cepat sekali lapar. Lengkingan tangisnya adalah satu-satunya cara untuk memberitahu “seluruh dunia” kalau perutnya sudah kosong (hampir 2 jam sekali, si kecil akan melancarkan panggilan darurat ini).

Tahukah Ibu?
Saat bayi Ibu tersenyum dan matanya terlihat cerah, dia ingin menunjukkan bahwa dia bahagia. Ibu bisa mencoba membuatnya tersenyum dengan mendekapnya, menggelitik dan  bermain dengannya.

- Saat hidungnya tersumbah karena flu, perut kembung atau kolik serta demam biasanya bayi kecil akan menangis. Jika wajahnya juga agak pucat, coba periksa suhu tubuhnya. Kalau suhu tubuhnya tinggi, segera periksakan ke dokter.

- Popok basah/kotor. Ada bayi yang tidak betah jika popoknya basah atau kotor terkena tinja Ia akan langsung “berteriak” karena minta segera ganti dengan popok yang bersih.

- Gampang kaget . Bisa jadi, bayi Ibu kelihatan selalu tegang dan tidak bisa tenang pada minggu-minggu pertamanya. Makanya, ia langsung menangis begitu kaget karena suara yang sedikit berisik, diubah posisi tidur, atau diangkat secara mendadak dari boks. Bosan. Bayi Ibu bisa tiba-tiba menangis hanya karena merasa bosan. Timang-timang atau gendonglah untuk meredam tangisnya. Gerakan menendang juga bias jadi sinyal bahwa ia bosan.

Penglihatan
Sekitar usia 1 bulan, sistem penglihatan bayi sudah mulai berkembang. Ia mulai berinteraksi dengan lingkungannya seperti  mulai menatap wajah ibu dan mulai membesarkan matanya.  Beri rangsangan dengan mainan yang berbunyi di dekat mata bayi. Gerakan bergantian dari  kiri ke kanan, atas  ke bawah, jauh dekat atau sebaliknya.

Tetaplah di Sampingnya agar Ikatan Batin dengan Bayi Ibu Terbentuk

Bayi Ibu senang bisa dekat dengan Ibu. Gerakkan tangan dan kakinya secara perlahan sambil dipijat dengan lembut seperti pada minggu-minggu pertamanya. Dekap erat selama menyusui sambil diajak bicara atau diayun-ayun perlahan membuatnya merasa dicintai dan membantu memperkuat ikatan emosional Ibu berdua.

+++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Baby Usia 2 Bulan
Bayi Ibu mengenali Ibunya

Ibu adalah orang yang paling dikenal oleh bayi Ibu.  Lakukan saling berpIbungan muka dengannya, sesering mungkin. Dalam pelukan Ibu, ia merasa nyaman hingga jika diangkat orang lain ia kan menagis. Biasanya ia akan menggerakkan tangannya jika dia  senang dan merasa nyaman dengan menghisap jemari jari.

Memberi ASI Pada Bayi
Masalah pemberian ASI sering muncul pada bayi dan kolik cenderung menjadi salah satu masalah yang sering muncul – terjadi pada 1 dari 4 bayi kecil. Namun bayi yang mengalami kolik tidak akan mempunyai masalah lanjutan setelah kolik itu berhenti.  Ibu mungkin resah mendengarkan tangisan yang berlangsung lama sekali setiap harinya.

Bayi Ibu Belajar Mengangkat Kepala
Bayi Ibu yang kini berusia usia 2 bulan otot-otot tubuhnya terus menguat dan keterampilannya makin bertambah. Ia akan mulai mampu mengontrol gerakan otot-otot tubuhnya seperti mengangkat kepalanya dan menopang lehernya selama beberapa saat ketika dia dalam posisi tengkurap.

Berkomunikasi
Meskipun bayi usia 2 bulan Ibu belum bisa berbicara dengan menggunakan kata-kata, dia punya  cara berkomunikasi. Di usia ini ia mulai mampu mengeluarkan suara dari mulut kecilnya.  Suara Ibu mungkin jadi  suara favoritnya. Saat ias mendengar suara Ibu , maka dia akan merespons secara naluriah dengan membuat jawaban suara.
Ibu juga akan menemukan bayi Ibu tersenyum manis pada Ibu. Bukan lagi senyum refleks pada saat tidur, tapi senyum yang memancing respon Ibu untuk membuatnya tersenyum lebih lebar.

Menemukan Tangannya
Saat refleks genggamnya berkurang, bayi Ibu akan mulai menganggap tangannya sebagai mainan barunya (serta mulutnya) untuk mengeksplorasi semua benda yang disentuhnya. Karena itu hindarkan benda-benda berbahaya dari si kecil.

Tahukah Ibu?
Fisik bayi Ibu berkembang dari kepala hingga ujung kaki. Dimulai dengan menguatnya  otot lehernya untuk menopang kepala, lalu bahu, dada,  punggung bagian bawah sampai otot kaki yang  membuat si kecil mampu melangkahkan kaki mungilnya.


+++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Bayi Usia 3 Bulan
Bayi Ibu menegakkan kepalanya

Di usia 3 bulan, bayi Ibu sudah bisa menegakkan kepalanya sejajar dengan tubuh dan  menggunakan tangan sebagai penopang. Ia juga mulai bisa belajar mengangkat bisa meneggerakan otot tangan dan kakinya. Itu sebabnya, Ibu akan melihat si kecil mampu meraih serta menggenggam benda-benda kecil yang Ibu berikan padanya.

Memberi Susu Bayi Ibu
Bayi Ibu mungkin tampak jauh lebih lapar di usia ini. Tapi jangan terburu-buru  menyapihnya dulu. Itu mungkin terjadi karena lonjakan pertumbuhannya. Susu masih tetap memberi semua zat gizinya sampai dia berusia 6 bulan saat mulai diberikan makanan pendamping ASI.

Berkomunikasi
Bayi Ibu akan segera membuat suara ‘menggumam’. Biasanya dimulai dari huruf seperti p, b dan m, yang bisa dilafalkan dengan bibir. Karena itu, tidak mengherankan bila kata-kata pertama bayi Ibu adalah ‘mama’ dan ‘papa’.
Komunikasi pada bayi usia 3 bulan bukannya menangis lagi tapi mulai meraih segala sesuatu dengan kedua tangannya. Ketika ia gembira melihat Ibu tertawa, seluruh tubuhnya mungkin ikut merasakan lewat gerakan menendang misalnya.

Bila merasa lapar, ia akan merengek dan tidak lagi menangis. Bahkan ia mulai sanggup menunggu apa yang diinginkan selama beberapa menit. Kemampuan menunggu ini merupakan tahap penting yang memperlihatkan tingkat pengertian dan kepercayaannya.

Tahukah Ibu?
Sentuhan adalah satu-satunya indra yang memberikan tiga hal yang dibutuhkan bayi. Melalui sentuhan, ia merasa nyaman dan aman, membuatnya terlibat dengan dunia sekitarnya dan  salah satu cara berkomunikasi dengan Ibu. Dan bisa menjadi alasan Ibu untuk sering-sering memeluknya.

Inderanya Berkembang
Bayi Ibu mulai menangis karena terkejut dengan suara keras, namun ia juga mulai memahami suara yang dikenalnya membuatnya nyaman. Bayi Ibu pada usia ini sangat ingin tahu tentang sekelilinga. Dan ia akan menggunakan seluruh panca indera untuk memuaskan rasa ingin tahunya.

- Penglihatan. Bayi berusia tiga bulan biasanya dapat mengikuti benda dengan matanya dalam lingkaran penuh 180 derajat. Ikatan batin antara Ibu dan si kecil melalui indera penglihatan terbentuk melalui tatapan mata.

Tataplah mata si kecil sesering mungkin, terutama pada saat menyusui. Biarkan jari-jari mungil tangannya meraih serta menyentuh wajah Ibu sebagai upaya untuk lebih mengenal Ibu, orang yang paling dekat dengan dirinya.

- Pendengaran . Telinga sebagai salah satu dari ‘pintu masuk’ informasi atau data ke dalam otak si kecil. Perdengarkan suara dan kata-kata lembut bernada positif agar menjadi sebuah masukan data yang baik bagi otak si kecil.

Suara keras akan membuatnya terkejut atau menangis, tapi suara Ibu yang sudah dikenalnya akan segera menenangkannya. Dia mulai ingin sekali tahu tentang apa yang terjadi di sekitarnya, dan menggunakan sebanyak mungkin indera yang dimiliki untuk menjelajahi dunianya.

- Peraba. Perkembangan  fungsi indera peraba si kecil pun makin berkembang. Ibu bisa memberi rangsangan dengan menyentuhkan ujung jari tangan atau kakinya ke ujung selimutnya yang lembut dan ia akan merasakan kegelian.

- Penciuman. Indera penciuman pada bayi sangat membantu dalam mengenali kedua orang tuanya, terutama ibunya melalui kegiatan menyusui. Bau yang dikenali oleh bayi, akan membuatnya tenang dan tidak rewel.

- Pengecap. Pada usia ini, bayi Ibu makin peka alat pengecapnya. Kalau ketika baru lahir saja bayi bisa merasakan rasa tidak enak yang ada pada ASI (karena pengaruh makanan yang And konsumsi), maka kini ia bisa meresponnya dengan melepas putting bila disusui.

Rangsang otak dan tubuh bayi Ibu
Bagian-bagian utama otak bayi sudah lengkap terbentuk sejak lahir. Pada usia ini  otaknya akan segera mengalami proses pematangan yang perlu ditunjang dengan pemenuhan zat-zat gizi yang tepat dan aneka rangsangan (stimuli)

Warna terang dan suara mainan bergemerincing atau bunyi bel akan merangsang bayi 3 bulan Ibu yang akan segera belajar meraih dan menyentuh benda bergerak itu. Hal ini baik untuk melatih koordinasi antara tangan dan mata bayi Ibu.

Karena di usia 3 bulan otot-otot tubuhnya makin menguat, maka rangsangan yang Ibu berikan pun akan mebuat ia bergerak dalam upaya menyempurnakan kordinasi fisik, seperti tangan dan matanya.

+++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Baby Usia 4-6 Bulan

Bayi Ibu hampir bisa duduk.
Rasanya baru baru kemarin Ibu meninggalkan rumah sakit dengan membawa pulang bayi Ibu yang baru lahir. Dan sekarang Ibu sampai pada serangkaian perkembangan baru bayi Ibu  yang menyenangkan.
Bila dibaringkan telungkup, ia mampu menggunakan kedua tangannya untuk menahan tubuhnya dan mulai belajar merangkak.
Mulai belajar mengguling-gulingkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri.
Lengan, tubuh bagian atas dan leher bayi Ibu semakin kuat, dan sebentar lagi dia akan bisa duduk tanpa bantuan.

Memberi makanan tambahan pada bayi Ibu
Ibu pasti mulai berpikir untuk mengenalkan makanan padat sebagai tambahan susu (pemerintah menyarankan susu eksklusif sampai 6 bulan). Jadi, inilah waktunya untuk  mulai memberi makanan tambahan! Proses makan ini membantu mengembangkan otot  mulut yang akan dia gunakan untuk berbicara  serta mengenalkan rasa dan tekstur baru. Ibu juga mungkin ingin mempertimbangkan susu lanjutan saat berencana menyapihannya.

Bayi Ibu Lebih Sering Bergerak
Ibu akan melihat  bayi Ibu sekarang bisa lebih mengontrol tubuh bagian atasnya dan mungkin bisa duduk tanpa terguling. Pada tahap ini, Ibu akan melihat otot-otot kecil di leher, bahu dan dadanya makin berkembang.
Karena ia makin aktif bergerak, Ibu mungkin kerepotan saat si kecil sibuk berguling-guling ketika Ibu mengganti popoknya.  Supaya aman, sebaiknya naikkan pintu boks bayi Ibu
Luangkan waktu untuk bermain di lantai. Tengkurapkan bayi Ibu dan dorong agar dia menjangkau mainannya. Ini akan memberi  peluang si kecil  untuk keterampilannya bergerak.

Cengkeraman dan penglihatan yang lebih baik
Pada tahap ini  refleks genggam alami bayi Ibu berubah menjadi gerakan tangan dan jari yang lebih terkontrol. Dia akan mengeksplorasi benda dengan memegang dan menggoncang-goncangkannya dengan tangan.

Ia mulai mengamati serta mempelajari bentuk dan ukuran benda yang dipegangnya serta  mampu meraih dan memegang benda yang disukainya. Karena penglihatannya yang makin sempurna, maka ia juga mulai bisa melihat, kemudian meraih dan memegang benda-benda berukuran kecil.
Kemampuan melihat lebih jauh dan lebih fokus, sehingga dunia terlihat lebih menyenangkan dan berwarna.

Tahukah Ibu?
Wortel memiliki rasa manis alami yang disukai bayi serta membantunya belajar menikmati sayuran sejak dini.

Mencari sumber suara
Usia 4 – 6 bulan adalah tahap bayi mengenali suaranya sendiri. Ia akan mengeluarkan suara-suara barunya saat berceloteh. Karena pada tahap  itu, dia membuat suara untuk kesenangannya sendiri sambil mencoba mengenalinya. Walau ia belum bisa menyebut ’ma’ atau ’pa’ dan belum bisa diajak ngobrol dengan baik, namun berbicara dengan bayi pada tahap ini bisa membantu perkembangan bicaranya.


+++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Baby Usia 7-9 Bulan
Saat bayi mulai mejelajah rumah

Kemampuan merangkak bayi di usia ini makin meningkat. Dia makin aktif dan membutuhkan banyak ruang untuk menjelajah kesana kemari. Artinya, ada pekerjaan tambahan menanti Ibu, karena penjelajahan si kecil akan menjadi hal baru yang sangat penting. Hal lain yang penting Ibu lakukan juga adalah menyingkirkan perabot rumah yang mudah dijangkau si kecil. Beri pengaman pada setiap sudut meja, pengait laci atau pintu agar tidak bisa ia buka, dan tutup stop kontak listrik. Di usia 7 bulan ini , dia juga akan menemukan banyak hal baru yang bisa diambil dan dibuang, cobalah memberinya benda-benda ringan yang bisa dilemparnya, seperti boneka,bola atau bantal.

Memberi makanan pada bayi Ibu
Sejak usia bayi 6 bulan, Ibu mungkin  mulai  memperkenalkan makanan lunak secara bertahap pada bayi Ibu. Ibu juga bisa menambah variasi & rasa secara perlahan dalam makanan bayi Ibu. Seiring pertumbuhannya, beberapa rasa baru akan membuatnya tertarik untuk makan. Karena kamampuan mengunyahnya berkembang ia juga sudah siap merasakan makanan dengan  tekstur lebih kasar.
Untuk membentuk pola makan dan kebiasaan makan yang baik, sebaiknya keluarga Ibu melakukan rutinitasu makan bersama – Latih ia duduk di kursi makannya. Pelajari lebih lanjut tentang tahap pemberian makanan tambahan di sini.Perhatikan juga bahasa tubuh bayi Ibu – ia mungkin ingin makan sendiri dengan mengambil makanan dengan  tangan sendiri. Berikan makanan yang mudah dipegang. Makanan yang juga lembut untuk membantu belajar makan sendiri dan mengembangkan kemampuan tangannya. Meski Ibu akan sedikit repot dengan makanan yang berantakan, bayi Ibu bisa jadi makan lebih banyak bila ia makan sendiri.

Tahukah Ibu?
Bayi Ibu mungkin akan menolak makanan kasar pada awalnya. Dengan variasi resep masa transisi ini bisa dilalui dengan baik..

Siap Bermain!
Saat ini, bayi Ibu mungkin sedang tertarik pada semua hal. Ia mungkin tampak tidak tertarik untuk merangkak, dan lebih suka  bergerak kesana kemari dengan pantat, dan terkadang lebih banyak bergerak mundur.

Ubah rumah Ibu menjadi tempat bermain yang menyenangkan.  Ciptakan rintangan dengan bantal dan selimut agar bayi Ibu bisa merangkak atau berguling-guling untuk memperkuat ototnya.

Bayi Ibu sudah mulai bisa menahan bobot  kakinya, dia akan berusaha menendang-nendang dan melompat-lompat di pangkuan Ibu. Perkembangan otak dan kemampuan motoriknya membantunya mengontrol pergerakan leher, bahu, dada, dan punggung. Sehingga Ibu bisa melihatnya mencoba menahan tubuhnya saat ia dalam posisi akan merangkak.

Bagian atas tubuh bayi Ibu sudah cukup kuat untuk duduk tanpa bantuan. Jadi, ini saat yang tepat bila Ibu ingin mengajaknya makan di kursi makan bayi saat makan bersama.

Koordinasi dan Kesadaran
Jika bayi Ibu tiba-tiba mulai menjatuhkan dan melempar benda-benda ke seluruh ruangan, jangan cemas. Dia sedang belajar melepaskan benda dari tangan dan menikmati keterampilan yang baru diperolehnya.

Pada masa ini, bayi Ibu mungkin akan mengalami sedikit perasaan ‘takut berpisah’, saat Ibu meninggalkannya – meski hanya keluar sebentar dari ruang.

Tetap lakukan rutinitas harian secara teratur untuk mengurangi perasaan takut pada bayi Ibu. Bermain ‘ci luk ba’ dengan bayi Ibu bisa membantu mengurangi perasaan takut berpisah ini. Atau cobalah sembunyikan salah satu mainan favorit bayi Ibu dan minta dia mencarinya.

Ocehan dan Kata-Kata  
Bayi Ibu, pada tahap ini mulai tumbuh kepribadiannya. Dia  mulai mengenal namanya sendiri dan menoleh bila Ibu memanggilnya. Gumaman acaknya juga mulai terdengar seperti kata-kata karena dia mengulangi suara yang telah dikuasainya.

Ketika  bayi Ibu bilang ‘mama’atau ‘dada,’ dia menyebut dua orang paling istimewa dalam hidupnya, yaitu Ibu, orangtuanya. Dia mulai paham makna kata ‘jangan’ - meski dia tidak selalu mematuhi larangan itu!

Belajar
Rangsangan yang Ibu bisa berikan si usia ini makin beragam. Ketika Ibu memberikan buku bacaannya, dia mencoba membalik-balik halaman. Ia mendengarkan suara Ibu dengan seksama dan mengikuti gambar berwarna. Buku tentang hewan bagus sekali pada tahap ini, karena ia bisa mengenal banyak suara baru yang menarik yang bisa dipelajari walau ia belum bisa menghubungkan gambar dengan kata-kata yang Ibu bacakan.

Kegiatan sehari-hari juga bisa menjadi permainan yang menyenangkan bagi bayi Ibu. Merangkak di bawah meja, membuka dan menutup pintu dan melihat keluar jendela sambil menyebutkan nama segala yang Ibu lihat akan membantu mendorong keingintahuannya

Mungkin suara yang pertama kali Ibu dengan adalah tawanya. Coba kelitiki bayi Ibu untuk membuatnya tertawa. Meski terlihat aneh, akan tetapi mengajak ngobrol bayi dapat membantu perkembangan bicaranya.

Belajar
Bayi bisa belajar dari banyak hal, termasuk ketika ketika menjalani rutinitas sehari-hari bersama Ibu. Meski bayi Ibu belum bisa menjawab, teruslah mengajaknya bicara dan berikan senyuman untuk melatih kemampuanya  berbicara.

Mainan bergemerincing yang Ibu belikan akan akan membantunya menggunakan otot tangan dan jari, dan suara baru yang menyenangkan itu akan mengejutkan dan menghiburnya.

Acara mandi juga bisa lebih menyenangkan saat bayi Ibu tahu bahwa kalau dia menggerakkan tubuhnya, akan menimbulkan percikan kecil air.


+++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Baby Usia 10-11 Bulan
Langkah dan Kata Pertama.

Meskipun belum lancar, bayi Ibu akan segera mengucapkan kata pertamanya dan - dengan sedikit bantuan Ibu, ia melakukan langkah-langkah goyahnya.  Perubahan dari  merangkak ke berjalan dan berbicara, sungguh menarik untuk diikuti. Ibu bisa mengabadikan perkembangan si kecil dari bulan ke bulan dengan kamera. Ingat, langkah dan kata pertama yang diucapkan si kecil  kadang terjadi diluar dugaan Ibu. Karena itu, jangan sampai terlewat dari perhatian Ibu.

Memberi Makanan Bayi Ibu
Makin aktif bergerak, energi dan kebutuhan gizinya pun berubah  Tapi, karena perutnya lebih kecil dari perut perut orang dewasa, dia lebih sering membutuhkan makanan yang mengandung banyak energi dan gizi dalam jumlah sedikit tapi sering.
Menyiapkan makanan untuk pertumbuhannya, bukan sekadar apa yang dimakan bayi Ibu tapi juga cara dia makan. Jadi, meski agak berantakan, terus latih  bayi Ibu makan sendiri pada jamnya. Makan sendiri walau berantakan merupakan cara yang baiki  mengembangkan menuju kemandiriannya. Puji ia bila mampu menghabiskan makanannya untuk membangun rasa percayaan diri.

Berdiri Tanpa Dibantu!
Kegiatan merangkak di bulan sebelumnya telah menguatkan otot kakinya. Sekarang dia mulai mencoba berdiri dengan sedikit bantuan. Bahkan, dia mungkin mengayunkan langkah pertamanya sambil berpegangan pada Ibu atau kursi didekatnya.

Namun, perkembangan tiap bayi berbeda. Jadi jangan cemas bila si kecil pada usia ini belum mampu berdiri dan berjalan. Ia tidak akan berhenti berlatih  bergerak  sampai akhirnya mampu berdiri tanpa dibantu.
Kontrol dan kordinasi yang lebih baik
Sekarang, bayi Ibu lebih bisa mengontrol tangan dan jemarinya. Merelka senang karena mampu memasukkan benda ke dalam wadah, lalu mengeluarkannya lagi… dan lagi… dan lagi.
Bayi Ibu semakin tertarik dengan gerakan ‘sebab-akibat’  seperti berputarnya roda yang membuat mainan bergerak. Koordinasi tangan dan matanya juga makin meningkat.
Saat makan, ia sudah bisa memegang sendok dengan baik dan makan sendiri, meski masih berantakan. Nikmati hal ini, karena kebanggaan akan Ibu rasakan ketika si kecil makin mandiri.

Mengucapkan Kata Pertamanya!
Salah satu hal paling membahagiakan yang akan Ibu alami adalah saat bayi Ibu bisa mengucapkan  kata-kata pertamanya.  Ibu mungkin sudah mendengar si kecil mengucapkan kata-kata ini.
Tapi, kini bayi Ibu mulai membuat hubungan antara kata dan benda atau orang dan mengucapkannya dengan kata bermakna seperti  ‘mamma’ dan ‘dadda’ ketika melihat Ibu, ‘cu-cu’ untuk susu dan ‘pus’ untuk kucing.

Tahukah Ibu?
Dari sekarang, bayi mulai bangga atas apa yang sudah dia lakukan. Memberi dorongan selama makan dan bermain akan membantunya mengembangkan rasa percaya diri.
Belajar

Setiap detik bayi Ibu belajar banyak hal. Ia sebenarnya ingin  bebas berberjalan ke manapun dia suka tapi belum percaya diri untuk melangkah  di ruang terbuka karena masih harus berpegangan.
Saat ia bisa stabil berdiri sendiri, minta dia untuk mengayunkan langkah kecil dan Ibu berdiri agak jauh sambil merentangkan tangan. Ia akan dengan gembira dan ’pede’ berjalan menuju Ibu. Pastikan Ibu selalu memujinya - terutama jika ia berjalan ke sisi Ibu tanpa terjatuh!


+++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Referensi : http://www.clubnutricia.co.id/my_baby/my_babys_development/development_calendar

+++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Hukum Tabur Tuai

Ingatlah hukum dasar ini, dalam kehidupanmu  Barang siapa yang menanam, dia pula yang akan menuai